- Kelas malam sebanyak delapan kali pertemuan, seminggu sekali dalam dua bulan.
- Nongkrong Sambil Belajar dengan para pengajar yang telah pengalaman lebih dari sepuluh tahun dalam skena seni nasional dan internasional.
- Mempelajari aspek dan cara berpikir dalam seni rupa kontemporer, musik, film, sastra dan desain.
- Di akhir short course, peserta berkesempatan menampilkan hasil belajarnya dalam bentuk pameran dan acara di Gudskul (Class Meeting).
- Menawarkan proses “nongkrong sambil belajar” yang santai.
- Belajar langsung dengan praktisi seni tentang subjek-subjek spesifik yang jarang ada di Jakarta dengan harga terjangkau.
- Sebagai capacity building untuk karyawan institusi seni dan kantor-kantor ranah kreatif di Jakarta.
- Setiap malamnya, peserta dapat berjejaring dengan praktisi seni nasional dan internasional yang ada di ekosistem Gudskul secara kasual.
- Mendapatkan penajaman metode berkarya lewat fasilitas pengajar, seniman, penulis, musisi, kurator dan ruang-ruang yang ada di ekosistem Gudskul.
- Sertifikat dan karya pada showcase Class Meeting bisa menambah portofolio peserta.
- Sebagai bentuk dukungan untuk keberlangsungan Gudskul yang merupakan bagian dari ekosistem seni rupa kontemporer lokal dan global.
- Peserta berusia 16-40 tahun.
- Berkomitmen untuk mengikuti Short Course di Gudskul, Jagakarsa, Jakarta Selatan selama periode Februari – Maret 2020.
- Per biaya pendaftaran, peserta dapat memilih satu subjek kelas dalam satu hari.

Memfiksikan Arsip - Berto Tukan
Kelas Memfiksikan Arsip adalah kesempatan kita untuk mencoba mengutak-atik apa yang kita sebut sebagai ‘arsip’ sebagai sumber penulisan sebuah cerita rekaan atau cerita pendek. Kelas ini mengandaikan dua hal bagi para pesertanya; pertama, kecintaan akan penciptaan karya fiksi dan, kedua, kecintaan pada sejarah. Jika Anda merasa memiliki kedua hal itu, maka kelas ini adalah tempat yang tepat untuk Anda. Bersama Berto Tukan, penulis kumpulan cerpen “Seikat Kisah Tentang yang Bohong” yang masuk daftar 5 Besar Kusala Sastra Indonesia Kategori Karya Pertama dan Kedua pada tahun 2016-2017, peserta akan diajak untuk mencari momen sejarah—baik sejarah dalam konteks narasi besar mau pun sejarah dalam konteks narasi kecil—lantas mengutak-atiknya dalam rupa karya fiksi yakni cerita pendek. Hasil akhirnya diharapkan adalah peserta berhasil membuat sebuah cerita pendek sejarah dengan alternatif cerita yang berbeda dari ‘sejarah sesungguhnya’ yang tak melupakan semangat zaman yang diceritakan.

Experimental Sculpture - Ardi Gunawan
Kelas ini mengenai belajar soal keterbatasan, baik itu dari segi material dan finansial dalam menciptakan karya patung yang eksperimental. Peserta mendalami bagaimana mengolah keterbatasan itu menjadi karya trimatra, lewat bereksperimen dengan material, konteks, dan waktu. Metode-metode ini nantinya bisa peserta terapkan untuk kebutuhan karya pribadi ataupun komersial. Ardi Gunawan dikenal dengan karya-karya instalasinya kerap menggunakan benda-benda yang ada di sekitar tempat itu untuk dipamerkan. Dalam pameran Manifesto #4 di Galeri Nasional Ardi Gunawan menggunakan tembok galerinya sendiri sebagai instalasi.

Eksplorasi Seni Grafis - Grafis Huru Hara
Seni grafis (printmaking) bagi Grafis Huru hara tidak hanya sebatas medium untuk berkarya, namun juga sebagai sarana untuk bermain dan bereksplorasi. Dalam praktik berkaryanya, GHH selalu bereksperimen dengan medium alternatif dan mencampur adukkan bahan sehingga menghasilkan sesuatu yang di luar dugaan. Pada kelas ini, peserta tidak hanya belajar mengenai teknik seni grafis konvensional saja namun pengembangan metode alternatifnya. Para peserta akan diajarkan beberapa teknik dasar seni grafis yakni teknik sablon (screenprint) dan cetak tinggi (relief print). Selain di atas kertas, peserta juga akan diajak untuk mencetak diatas benda fungsional laini seperti kaos, tas, emblem, stiker, dll. Mengingat terbatasnya akses studio grafis yang bersifat open public di Jakarta, GHH berupaya mengajarkan teknik alternatif kepada masyarakat yang tertarik untuk mendalami seni grafis tanpa merasa terbatasi dengan infrastruktur.

Creative Writing - Harlan Boer
Creative Writing menjadi penyelamat Harlan Boer dalam kegaptekan dan dunia matematika yang ribet. Creative Writing memungkinkan Harlan Boer bisa menulis untuk berbagai medium dan industri. Bahkan bagi dokter dan petinju sekalipun Creative Writing berguna bagi karir mereka. Tak hanya itu, Creative Writing dapat digunakan untuk membuat karya-karya yang berhubungan dengan hal-hal teknis seperti memproduksi musik dan pertunjukan. Harlan Boer sejak tahun 2000 bekerja sebagai penulis iklan radio yang berkesan ketika bisa menggerakan orang hanya dengan kata-kata dan suara. Di kelas ini Harlan Boer akan mengajak peserta berkreasi dengan teks sebagai senjata utama dalam permainan yang melibatkan kata-kata dan membuat proyek akhir tulisan.

Pengenalan Kuratorial untuk Koleksi Seni Rupa - Farah Wardani
Lewat kelas ini, Farah Wardani akan berbagi pengetahuan berdasarkan pengalamannya membangun riset kuratorial dan koleksi arsip seni rupa di Indonesia Visual Art Archive dan National Gallery Singapore. Peserta akan mengikuti simulasi membuat narasi koleksi dengan perspektif kuratorial dalam pengembangan koleksi karya bersejarah, serta pengantar mengenai database koleksi dan riset arsip. Dengan ini, peserta bisa mendapatkan wawasan dan masukan bila nanti bekerja di museum pubik dan privat, tentang pengkoleksian, konservasi dan arsip.

Fotografi - The Secret Agents (Indra Ameng & Keke Tumbuan)
Kelas ini merupakan proyek pembuatan buku foto berisi koleksi berbagai set kumpulan foto karya para peserta yang diberi kebebasan menentukan konsep, karakter, serta gaya foto seri masing-masing; dengan patokan sebuah tema pilihan. Tiap peserta akan diajak mengeksplorasi berbagai variasi pengerjaan Foto Seri, yang tidak terikat sebatas jalur jurnalistik atau foto esai belaka. Bersama The Secret Agents (Indra Ameng & Keke Tumbuan) peserta akan diajak mengeksplor lebih jauh kemungkinan-kemungkinan dalam pembuatan buku foto dengan karakternya masing-masing.

Manajemen Produksi Pameran - Arief Rachman
Elemen produksi dan logisitik menjadi titik balik seseorang merancang sebuah pameran. Manajemen produksi memberikan pijakan dalam kerja tata kelola pameran, ia menjadi bahan utama apakah sebuah pameran dapat disimulasikan/diekseskusi di sebuah ruang pamer. Apa sebetulnya yang pertama kali langkah yang harus diambil dalam merancang sebuah tata kelola pameran ? Arief Rachman akan membedah lebih jauh mengenai manajemen produksi pameran ini agar peserta memahami bagaimana strategi produksi dan logistik di ruang pamer seperti Museum dan Bienale.

Art Handling - Arief Atto (Serrum Art Handling)
Kelas ini memberikan solusi-solusi kreatif dalam penanganan karya seni untuk pameran : dari persiapan, pemasangan pengemasan sampai logistik karya. Peserta dibantu merangkum teknik mereka sendiri serta mendapatkan kartu standar kompetensi sertifikat art handling untuk portofolio profesionalnya. Bersama Atto Arief dari Serrum Arthandling, tangan di balik terpasangnya karya-karya di Jakarta Biennale, Art Stage, Bazaar Art, Museum MACAN dan berbagai pameran di Galeri Nasional Indonesia.

Desain & Produksi Pameran Seni Rupa - M. Sigit Budi Santoso
Di balik sebuah penyelenggaraan pameran seni rupa, ada kerja-kerja dalam mengatur proses produksi, logistik, desain tata pajang karya dan manajemen, agar setiap karya bisa dinikmati oleh publik. Peserta akan diberikan pemahaman soal menyiapkan sebuah pameran, dari pengetahuan bahan dan alat, membuat alur pengunjung hingga tata letak karya, sebagai aspek penting dari distribusi pengetahuan melalui pameran seni. Bersama M. Sigit Budi Santoso dari Serrum Studio yang telah menangani pameran di Jakarta Biennale, Art Stage, Bazaar Art, OK Video Festival dan berbagai pameran di Galeri Nasional Indonesia, akan berbagi pengalaman dan metode-metodenya dalam kelas ini.

Menulis Lirik Lagu - Jimi Multhazam
Jimi Multhazam akan mengenalkan cara-cara kreatif dalam menulis, cara merangkai inspirasi, menggabungkan diksi kata dengan nada, membuat packaging single secara DIY serta berbagi referensi dalam menulis lirik. Dinobatkan sebagai salah satu penulis lirik terbaik di Indonesia, Jimi Multhazam, musisi dan penulis lirik yang dikenal dengan bandnya The Upstairs dan Morfem, akan memfasilitasi peserta dalam kelas ini untuk membuat lirik terbaiknya. Di akhir kelas, peserta akan merilis singlenya sendiri lewat label digital.

Kelas Video: Mengulik Sudut Pandang - Ari Dina Krestiawan
Video saat ini sudah seperti pena, yang layaknya alat tulis, bisa kita gunakan untuk apa saja, dari menggambar bahkan menjadi senjata buat agen rahasia. Selain itu akses atas medium ini juga luar biasa, selalu di genggaman tangan. Kelas ini akan mempelajari soal sudut pandang, bagaimana menjadi dipandang dari begitu banyaknya streaming video saat ini. Peserta mendalami bagaimana membuat karya apapun lewat berbagai macam teknik dasar merekam dan mengedit video. Ari Dina Krestiawan tertarik pada hal hal kecil yang tidak penting dan membuatnya menjadi perhatian publik, dengan bermain dengan hal-hal yang dekat, misalnya lingkungannya, bahkan keluarga dan teman-temannya. Dalam karya karyanya, misalnya seperti Piknik Kit yang sejak dibuat tahun 2006 masih relevan sampai sekarang, sebagai alternatif, membesar-besarkan masalah tidak adanya ruang untuk bersantai secara nyaman di ruang publik terutama karena kesulitan mobilitas yang dialami di Jakarta.

Fashion Branding & Identity - Ayu Dila & Monica Hapsari
Kelas ini mengenalkan peserta dasar-dasar dalam menciptakan brand fashion. Dari dasar-dasar pola dan menjahit, sedikit menganalisis trend forecasting ke depan, membentuk key visual, membuat foto lookbook dan brand identity hingga merangkum portofolio akhir. Target kelas ini adalah tiap peserta berhasil mendapatkan sebuah prototipe sebuah bentuk brand, prototipe produk jadi, dan brand identity yang diharapkan akan berkembang menjadi brand nyata di kemudian hari. Bersama Ayu Dila dan Monica Hapsari, peserta juga akan dipertemukan dengan praktisi-praktisi fashion, berbagi link di industri fashion dan berkesempatan untuk memamerkan hasil portofolio produknya.

Bauhaus ala Gudskul - Farid Rakun
Dalam 8 pertemuan, kelas ini akan menggunakan dasar-dasar pendidikan estetika yang diterapkan oleh sekolah seni dan desain modern, Bauhaus. Dasar-dasar modernisme ini disebut dengan “Vorkurs” atau “preliminary course” (kelas pendahuluan). Seperti dialami oleh para siswa di Bauhaus, peserta akan bermain dengan elemen dan prinsip dasar teori desain dan warna, serta bereksperimen dengan material dan proses. Kenakalan kelas ini akan diperkenalkan lewat konteks yang berbeda antara Jakarta masa kini, bila dibandingkan dengan konteks asli Bauhaus sekitar Perang Dunia II—diawali di daratan Eropa sebelum perang terjadi, lalu kemudian Amerika Serikat setelahnya. Dengan demikian, sebuah versi punked Bauhaus kami harap dapat lahir.Staatlische Bauhaus, atau lebih dikenal dengan Bauhaus, adalah sebuah sekolah seni Jerman yang beroperasi antara 1919-33 yang berhasil menggabungkan kerajinan (craft) dengan seni (art). Dalam sejarah, Bauhaus dianggap berhasil memperkenalkan aliran modernisme dalam arsitektur dan desain, lewat karya, penerbitan dan pendidikan.

Menulis Cerita Anak - Reda Gaudiamo
Bagi Reda Gaudiamo, menulis cerita anak adalah menggali kembali cerita masa lalu dan membawanya ke saat sekarang untuk anak-anak. Lewat kelas ini, Reda, musisi serta penulis buku anak Aku, Meps dan Beps dan Na Willa yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris serta dipromosikan di London Book Fair 2019, akan mendampingi peserta untuk mengembangkan ide- idenya menjadi sebuah cerita utuh yang bisa menjadi teman untuk anak-anak yang membacanya.

Ilustrasi - Diela Maharanie
Bersama ilustrator Diela Maharanie, peserta akan mempelajari dasar-dasar ilustrasi, menerjemahkan teks ke dalam visual, komposisi dan warna, mencoba berbagai macam medium sehingga peserta dapat menciptakan karya ilustrasi. Peserta juga akan dibimbing dalam membuat art merchandise. Target kelas ini adalah tiap peserta dapat membuat karya ilustrasi yang kemudian dapat diterapkan ke dalam berbagai produk yang sesuai dengan karakter tiap peserta.

Menulis Skenario: Pengenalan - Prima Rusdi
Skenario memiliki keunikan karena ia bukanlah format penulisan yang semata-semata dibuat untuk dibaca. Bisa diibaratkan, skenario adalah cetak biru dalam bentuk teks yang harus bisa berfungsi sebagai panduan pembuatan sebuah film. Kelas ini membahas tahap awal sebelum sebuah skenario bisa ditulis. Kenapa harus ada kejelasan cerita, kenapa cerita sangat bergantung pada masalah yang dihadapi oleh karakter-karakter di dalam cerita, dan kenapa lebih dianjurkan untuk berkutat pada tahap penulisan sinopsis dibanding langsung terjun ke proses menulis skenario? Prima Rusdi, penulis skenario film Eliana, Eliana (2002), AADC (2002), dan Variable Ketiga (2018)) akan mengajak peserta untuk coba mengolah cerita awal mereka menjadi sinopsis ringkas melalui sejumlah sesi diskusi kelompok dan tentunya penulisan perorangan. Peserta diharap untuk saling saling terbuka mengenai apa yang diharapkan dari forum pada setiap sesi, bersikap terbuka saat menerima kritik, berempati saat memberikan kritik, dan menelaah cerita secara kritis.

Pengenalan Wacana Seni Rupa Indonesia dari tahun 1930 - sekarang - Bambang Budjono
Bagaimana dunia seni rupa modern Indonesia terbentuk, belum begitu jelas, setidaknya ada beberapa pendapat yang belum satu pun mendasari pendapat itu dengan bukti-bukti yang bisa dianggap kuat. Salah satu kesulitan menyusun sejarah seni rupa Indonesia karena seni rupa, dipandang dari pemikiran Barat, tidak berkembang lurus, satu karya “baru” sulit dikatakan merupakan kelanjutan yang lama atau penentangan terhadap yang sebelumnya. Bersama Bambang Budjono, penulis seni rupa paling produktif dengan masa dedikasi terlama di Indonesia sejak 1968, kelas ini akan membahas seni rupa Indonesia dari sisi wacana, yaitu analisis pada beberapa wacana seni rupa yang pernah muncul, seperti buku: Seni Lukis Indonesia Baru sebuah Pengantar (Sanento Yuliman), Cita-cita Seni Lukis Indonesia Modern 1900-1995 (disertasi Helena Spanjard yang sudah diindonesiakan), dan sejumlah bahan lain, misalnya katalog, esai-esai dll. Analisis yang dilakukan peserta di kelas ini sepanjang delapan pertemuan masih dalam tataran spekulatif, oleh karena itu justru pandangan kritis para peserta sangat diharapkan, sehingga di akhir kelas kita bisa menyusun satu bangunan seni rupa Indonesia yang memiliki dasar-dasar yang bisa diterima.

Pemetaan Visual - Hauritsa (ruru artlab)
Kelas ini menawarkan bagaimana menerjemahkan hasil riset ke dalam pemetaan dan pengembangan visual dalam bentuk medium yang bervariasi. Bersama Hauritsa dari ruru ARTLAB, laboratorium seni yang mengembangkan proyek-proyek urban seperti Swap Market, Unconditional Design, dan Gerobak Bioskop, peserta akan diajak untuk mengembangkan riset sesuai minatnya dan mengembangkan bentuk presentasi data dengan cara yang menarik, dari bentuk grafis, audio, instalasi, proyek seni dan kemungkinan-kemungkinan bentuk lain.

Pengenalan Desain Grafis - JJ Adibrata & Zulfikar Arief
Di kelas ini, JJ Adibrata, penerima Djarum Black Innovation Award 2007, dan Penghargaan Desain Poster Film terbaik untuk “Sebelum Pagi Terulang Kembali” oleh Apresiasi Film Indonesia dan Piala Maya pada 2014, dan Zulfikar Arief, seorang desainer grafis profesional, akan mengajak peserta bereksperimen dalam praktik komunikasi visual melalui perancangan logo, tipografi, layout dan pengaplikasiannya ke berbagai media seperti poster, buku/leaflet, kemasan dan sebagainya.

Dasar-dasar Video Jockey - Nissal Berlindung aka LNDG
Video Jockey bagi Nissal Berlindung a.k.a LNDG adalah seperti bermain game. Pengalaman menjadi Video Jockey selama 6 tahun telah membawa LNDG keliling Indonesia. Selama pengalaman menjadi Video Jockey, mendapati ‘komputer ngehang’ karena cuaca sangat panas adalah masalah yang sering ditemui. Penggunaaan komputer/laptop dan proyektor yang baik dan benar menjadi hal yang sangat penting bagi Video Jockey. Di kelas ini LNDG juga akan memberikan tips dan trik menjadi Video Jockey. Serta bagaimana editing dan motion grafik sebagai elemen penting dasar yang harus dikuasai seorang Video Jockey.

Seni Ruang Publik - Kelompok Kurator Kampung
Berawal dari praktiknya di kota masing-masing, kolektif kurator KKK terbentuk secara tiba-tiba sebagai bagian dari lokakarya kuratorial (Dewan Kesenian Jakarta) pada 2017. Kolektif ini bekerja memanfaatkan ruang publik dan warga kota sebagai arena belajar sekaligus rekan kerja, dengan menempatkan fungsi kerja kuratorial sebagai salah satu elemen dalam praktik keseharian warga. Dalam kelas ini, KKK mengajak peserta untuk berkolaborasi langsung dengan beberapa komunitas yang ada di sekitar untuk mempelajari dan mengartikulasikan ulang bentuk-bentuk praktik artistik yang sudah ada di dalam keseharian, dengan mengemasnya ke dalam berbagai bentuk sesuai konteks masing-masing, seperti hiburan, permainan, lokakarya, intervensi visual, intervensi spasial, festival, pameran warga, dan lain sebagainya. KKK terbuka bagi siapapun yang tertarik untuk menelaah fungsi dan kerja kuratorial dalam lingkup yang lebih luas: sosial, politik, seni, arsitektur, antropologi, dan lain-lain.

Seni Interaktif Berbasis Elektronik - Moch. Hasrul
Karya seni interaktif yang menggunakan sensor mampu memberikan pengalaman lebih kepada apresiatornya, lewat sebuah interaksi dan gestur yang langsung bersentuhan dengan karyanya sendiri. Peserta akan dibantu untuk membuat karya seni interaktif dengan sensor dan arduino, sebuah perangkat keras yang dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik atau pembuatan purwarupa interaktif dengan lebih gampang. Di akhir kelas, peserta dibantu untuk dapat mengembangkan dan memamerkan karya seni interaktif, dipandu oleh Moch. Hasrul, seniman media baru yang karya-karyanya kerap bermain dengan interaksi manusia.

How to Create Digital Marketing Viral - Yogi Poli, Reza Waluyo Jati Bahar, dan Lulus Gita Samudra
Peserta akan mendapatkan materi untuk pembuatan konten dan pendistribusiannya yang baik dan dapat diimplementasikan untuk karya ataupun bisnisnya. Bersama Yogi Poli, Reza Waluyo Jatibahar, dan Lulus Gita Samudra, pegiat dan pakar digital marketing, subjek ini memberikan stimulus kepada para peserta agar dapat menunjang pendistribusian pesan melalui ranah online untuk kebutuhan karya atau bisnis.

Membuat Aksesoris dengan Material Resin - Irvanda Aprila Widyatama
Inacraft 2017 adalah momentum strategis ketika produk resin yang dibuat Irvanda bisa masuk menjadi karya sekaligus wirausaha. Resin sangat berpengaruh dalam perjalanan hidup Irvanda. Melalui resin, Irvanda menjadi pemateri tamu di beberapa kampus di Jakarta. Dalam kelas ini Irvanda akan mengajarkan tentang pembelajaran seni rupa dengan material resin. Peserta akan belajar mengenai resin: mulai dari pengenalan bahan dan alat sampai mencetak produk. Tak hanya itu, di kelas ini Irvanda mengajak peserta untuk bisa berwirausaha dengan resin.

Merangkai Benda dan File Digital Menjadi Karya Seni - Cut and Rescue
Peserta akan diajak untuk melihat potensi artistik dari benda-benda populer, lokal, domestik, dan terlupakan sebagai sumber penciptaan karya seni. Menjelajahi lokasi-lokasi yang menjadi destinasi berburu Cut and Rescue di Jakarta, serta meramu benda agar dapat dihadirkan dalam bentuk projek lintas disiplin. Cut and Rescue Dikenal dengan karya-karya kolase objek mereka yang tidak lazim dan mengambil inspirasi visual dari kehidupan urban Indonesia, seperti instalasi museum Pelatih Kecoa di Galeri Nasional Indonesia hingga museum objek yang terdiri dari ceker ayam hingga perangko era Orde Baru di Lot 8, Jakarta.