23 Februari-8 Maret 2023
Opening: Thursday, 23 February 2023, 19:30 GMT+7 (IG Live and IG Q&A)
Artist Talk: Saturday, 25 February 2023, 16:00 GMT+7 (Hybrid – Offline and Zoom)
https://www.eventbrite.nl/e/tickets-resituating-colonial-archives-artist-talk-551690821097
Catatan kuratorial
Pameran ini menampilkan delapan karya peneliti dan kolektif seni maupun arsitektur dari berbagai kota di Indonesia yang menelusuri hubungan lingkung bangun dengan sejarah kolonial, baik di masa lalu maupun kini. Digarap selama lokakarya lintas negara dan institusi yang diadakan Nieuwe Instituut, Gudskul, dan arsitekturindonesia.org, karya-karya tersebut merespons, dan kerap kali membongkar, narasi serta materi arsip yang berhubungan dengan warisan arsitektur (eks-koloni) Belanda dalam Koleksi Nasional Belanda untuk Arsitektur dan Perencanaan Kota. Melalui berbagai pendekatan menyimpang-susunkan arsip kolonial, pameran ini menyimpul ragam praktik dan perspektif dengan maksud memperluas bentuk aksesibilitas arsip, mengkaji perputaran material, dan menumbuhkan solidaritas digital secara kolektif.
Koleksi dan kolaborasi
Koleksi Nasional Belanda untuk Arsitektur dan Perencanaan Kota, disimpan oleh Nieuwe Instituut, terdiri dari foto, gambar, peta, surat, dan berbagai bentuk dokumen lain yang, antara lain, berkaitan dengan peninggalan arsitektur (eks-kolonial) Belanda, termasuk lingkung bangun di Indonesia. Rekaman-rekaman arsip tersebut dirawat dengan baik di fasilitas penyimpanan arsip, tetapi aksesibilitasnya, terutama untuk komunitas di Indonesia, sangat terbatas oleh karena lokasinya berada di Rotterdam. Memandang batasan geografis tersebut tidak hanya sebagai masalah kritis melainkan juga titik acuan untuk menjalin kolaborasi, Nieuwe Instituut, Gudskul, dan arsitekturindonesia.org mengadakan serangkaian lokakarya sejak Desember 2022 hingga Januari 2023 dengan membagikan sumber daya, perangkat, serta jaringan kepada peserta terpilih untuk kemudian mengakses dan mengaktivasi koleksi tersebut. Baik lokakarya maupun pameran ini menanggapi permasalahan aksesibilitas arsip sembari mempertanyaan batas-batas dari relasi kolonial, dengan harapan membuka kanal kolaborasi yang berkelanjutan antar jaringan institusi, kolektif, dan individu.
Seniman
Albert Rahman Putra (Solok)
Bangkit Mandela & Bardha Gemilang (Tangerang Selatan)
Endira F. Julianda & Kevin Trikusumo Febriansyah (Bandung)
golCAR / Angga Cipta, Ario Fazrien, Degi Bintoro, Ervancehavefun, Indras Oktafia, Muhammad Rifqi Fajri (Jakarta)
Kecoak Timur / Moch. Krismon Ariwijaya, Muhammad Agid Antaris Sinal, Rifandi Dapril Pranawa (Sidoarjo)
Rahmadiyah Tria Gayathri (Palu)
SkolMus / Armin Septiexan, Frengki Lollo, Ifana Tungga, Remon Nara Kaha, Sherly Atty (Kupang)
Yasmin Tri Aryani (Jakarta)
Tim Kurator
Carolina Pinto (Nieuwe Instituut)
Delany Boutkan (Nieuwe Instituut)
Gesyada Siregar (Gudskul)
Rifandi Nugroho (Gudskul)
Robin Hartanto (arsitekturindonesia.org)
Setareh Noorani (Nieuwe Instituut)
Produser Kreatif Nieuwe Instituut
Ina Hollmann
Manager Program Nieuwe Instituut/Agency
Joyce Hanssen
Desain & Produksi Pameran
Serrum Arthandling / Fathan Mubin, Hamzah, M. Sigit Budi S., Rahmat, R.M. Herwibowo, Winanda Suciyadi
Stuffo & GudRnD / Sopyan Triatmaja, Jiwo Sutarno Putra, Mohamad Aldino
Desain Grafis
Garyanes Yulius
I Gede Trisma Dwipayana
Dokumentasi
Haviz Maha
Opang Darmawan
Administrasi & Finance Gudskul
Leni Setiawati
Kontributor Lokakarya
Abidin Kusno
Amanda Pinatih
Ayos Purwoaji
Clara Stille-Haardt
Golnar Abbasi
Hetty Berens
Iswanto Hartono
Melle van Maanen
Terima Kasih kepada
Aric Chen (Artistic and General Director Nieuwe Instituut)
Avianti Armand & Setiadi Sopandi (Board of Curators, arsitekturindonesia.org)
Farid Rakun & JJ Adibrata (Project Advisor, Gudskul)
Hengky, Iko, Muslim, Rahmat (Security Team, Gudskul)
M.G. Pringgotono (Headmaster, Gudskul Collective Study)
Noer (Venue Maintenance, Gudskul)
Supri, Adi, Daus (Cleaning Service Team, Gudskul)
Wacil Wahyudi (Venue Coordinator, Gudskul)