Public Lecture: Praktik Kolektif, Kekaryaan dan Aktivisme Taring Padi

Perjalanan Taring Padi sebagai kolektif seni sangat penting dalam sejarah seni rupa Indonesia. Secara lantang kelompok Taring Padi menyuarakan perlawanan terhadap penindasan melalui karya seni dengan pendekatan kolektif. Taring Padi memanifesto pemikiran-pemikiran mengenai keadilan sosial dalam karya-karya poster yang selalu lekat dengan dimensi sosial-politik Indonesia dengan teknik cetak tinggi cukil (woodcut) di atas kertas dan kanvas. Selain poster dan banner, karya seni Taring Padi juga hadir dalam bentuk performans / teatrikal jalanan, skulptur, dan musik punk rock.

Kelompok ini juga turut terlibat dalam aktivitas masyarakat memberdayakan masyarakat setempat melalui pendekatan seni dan kebudayaan, seperti pengajaran menggambar bagi anak-anak di kampung, dan mengundang partisipasi warga setempat dalam pentas musik dan puisi. Meski melakukan pendekatan karya seni yang kolektif, Taring Padi juga tidak menutup kemungkinan mencipta karya seni secara individu, sebab “konsep kebutuhan perorangan harus dipertimbangkan dalam konteks demokratis, dimana seorang individu memiliki tanggung jawab kemasyarakatan.”

Di Public Lecture Gudskul ini akan membahas praktik kolektif, kekaryaan dan aktivisme yang dilakukan oleh Taring Padi, bagaimana Taring Padi berbagi peran dalam kelompok, dan melakukan praktif kolektif dan artistik yang bersinggungan dengan masyarakat. Serta bagaimana perjalanan Taring Padi sebagai sebuah kolektif seni dalam merespon perkembangan dinamika sosial-politik yang berlangsung selama 22 tahun berdiri sampai saat ini.