Short Course Gudskul adalah program belajar singkat yang menyenangkan yang diadakan oleh Gudskul: Studi Kolektif dan Ekosistem Seni Rupa Kontemporer. Program ini menawarkan berbagai subjek untuk mendalami cara membuat karya seni, dari medium arsip, filem, video, sejarah sampai seni media baru; menulis tentang seni; mengenalkan seni di rumah, membuatkarya komik, jurnalisme musik mengelola ruang kreatif serta topik menarik lainnya dalam ekosistem seni rupa. Setiap kelas difasilitasi oleh seniman, desainer, musisi, sutradara, dan praktisi yang berpengalaman di bidangnya lebih dari sepuluh tahun.
Sejak 2018, Short Course Gudskul telah berlangsung sebanyak enam volume dan diikuti oleh berbagai pekerja di ranah kreatif, mahasiswa, siswa SMA & SMK, seniman muda, musisi serta penikmat seni yang ingin mempelajari seluk beluk kesenian dan berjejaring dengan praktisi-praktisi yang ada di Gudskul Ekosistem.
Mengapa ikut Short Course Gudskul ?
- Menawarkan proses “nongkrong sambil belajar” yang santai.
- Belajar langsung dengan praktisi seni tentang subjek-subjek spesifik yang jarang ada di Jakarta dengan harga terjangkau.
- Sebagai capacity building untuk karyawan institusi seni dan kantor-kantor ranah kreatif di Jakarta.
- Setiap malamnya, peserta dapat berjejaring dengan praktisi seni nasional dan internasional yang ada di ekosistem Gudskul secara kasual.
- Mendapatkan penajaman metode berkarya lewat fasilitas pengajar, seniman, penulis, musisi, kurator dan ruang-ruang yang ada di ekosistem Gudskul.
- Sertifikat dan karya pada showcase Class Meeting bisa menambah portofolio peserta.
- Sebagai bentuk dukungan untuk keberlangsungan Gudskul yang merupakan bagian dari ekosistem seni rupa kontemporer lokal dan global.
Biaya Short Course Rp. 1.500.000
Informasi selengkapnya:
+62 813 9466 1335 (Budi)
gudskulshortcourse@gmail.com
gudskul.art
Gudskul Ekosistem
Jl. Durian No.30A, RT.4/RW.4,
Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Visual Jockey: Bermain dengan Proyeksi dan Menembak Visual (Aldooink)
Aldo Nugraha, known as aldooink; is an audio and visual artist who started everything after he took a workshop “Kehidupan”, the workshop that was held by oomleo in mid-2012; Jakarta 32C. aldooink continues to explore his audio and visual approaches with a hypnotic style, and mixes them with pleasure and recklessness.
Apa saja yang akan dipelajari di kelas:
- Perkenalan, mengenalkan apa itu Nembak Proyeksi, apa itu visual jockey/visual performance/video mapping, koneksi atau integrasi; ide, software dan juga hardware
- Penerapan visual art terhadap; musik, brand atau korporasi
- Praktik Resolume Arena; Basics, Compositing
- Praktik Resolume Arena; Color, Rhythm
- Praktik Resolume Arena; Performance, External Control (Midi Devices)
Vermak Project (Ayudila Martina)
Dila Martina Ayulia lahir tahun 1985, dengan latar belakang pendidikan seni murni grafis di FSRD ITB pada tahun 2003, dan Magister Seni Rupa di FSRD ITB pada tahun 2009. Sejak SMA Dila senang merombak dan membuat pakaiannya sendiri, juga belajar pola dan jahit di beberapa kursus jahit. Beberapakali menjadi desainer pakaian untuk produk lokal dan membangun jenama pakaian dan tas bersama teman-temannya bernama UGLY dan membuat proyek iseng rombak baju bernama Vermak Project. Saat ini aktif sebagai dosen paruh waktu di sekolah tinggi desain swasta departemen fashion design di Jakarta.
Apa saja yang akan dipelajari di kelas:
- Apa itu upcycle?
- Teknik upcycle
- Proses desain pakaian
- Apa itu patternmaking
- Pengenalan material
- Riset dan desain
- Presentasi ide
- Mengembangkan patternblock
- Eksplorasi dan produksi
BAND MERHCANDISE - Ekrig (Pure evil merchandise)
Apa saja yang dipelajari di dalam kelas:
- Basic / foundation band merchandising
- Production
- Business Proposal
Rancangan & Produksi Pameran Seni Rupa (Melinjo Studio)
Rimpang Digital Kreatif (Melinjo Studio) terdiri dari beberapa elemen profesional dengan memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai media yang terus dieksplorasi berdasarkan kebutuhan penyajian sebuah pameran. Sebelum membentuk entitas ini, kami juga telah lama berpengalaman dalam membuat pameran seni rupa dengan Serrum Art Handling. Keberadaan kami dalam ekosistem seni rupa bersama Gudskul Ekosistem dan RUX akan memungkinkan kami untuk terus berkolaborasi dan berkembang lintas disiplin dengan beberapa elemen profesional lainnya dalam satu mediasi seni yang terpadu.
Apa saja yang dipelajari di dalam kelas:
- Apa arti rancangan dan produksi pameran seni rupa?
- Persiapan apa yang harus dibutuhkan dalam pekerjaan tata kelola pameran ?
- Alat dan bahan apa yang paling standar harus ada dalam pekerjaan ini?
- Perancangan dan strategi teknis data base produksi
- Simulasi Rancangan produksi pameran
- Mengelola Aset Produksi Pameran
- Strategi pasca pameran
Kiat - Kiat Menjadi Seniman (Angga Wijaya)
Angga Wijaya adalah seorang kurator dan pendidik, yang bekerja secara kolektif dengan Serrum, kelompok studi seni dan pedagogi. Di Gudskul, Angga mengajar mata kuliah Tinjauan Seni Kolektif, pemetaan perkembangan praktik seni kolektif. Ia juga mengajar Sejarah Seni di Erudio Indonesia, sebuah lembaga yang demokratis dan berbasis proyek.
Apa saja yang akan dipelajari di kelas:
- Mengenali diri dan visi seni
- Menemukan gaya dan medium ekspresi
- Menyusun narasi dan identitas karya
- Mindset dan disiplin seniman
- Mempresentasikan karya
Belajar Tata Cahaya Sebagai Performatif - (Apry Professor Komodo)
Apry wibowo . seniman cahaya yang berangkat dari Institut Kesenian jakarta
Apa saja yang akan dipelajari di kelas:
- Memperkenalkan dasar – dasar pada tata cahaya
- Instalasi teknikal
- Mengenali sifat – sifat cahaya
- Membuat penataan cahaya atau angle cahaya
- Menjadikan lighting sebagai performatif
Mengarsipkan Ingatan (Meita Meilita)
Meita Meilita lahir pada tanggal 28 Mei 1992. Meita menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Negeri Jakarta dengan jurusan Pendidikan Seni Rupa dan pendidikan S2 di Institut Teknologi Bandung dengan jurusan Penciptaan Seni Rupa. Meita bekerja di dunia pendidikan dan kesenian dengan berbagai profesi seperti pengajar dan seniman. Meita mengajar di bidang seni budaya dan mendampingi siswa dalam proses kreatif. Meita juga sebagai inisiator dalam melaksanakan proyek seni berkolaborasi dengan masyarakat, khususnya perempuan dan anak. Pengalaman pribadinya sebagai perempuan, anak, ibu, dan istri menjadi tema dalam karya seninya. Meita menggunakan media menyulam dalam karyanya dan mengaplikasikannya pada berbagai karya seni seperti seni instalasi dan seni partisipatif. Baginya, menyulam merupakan sebuah proses intim dan personal yang berkaitan dengan berbagai lapisan kehidupan sosial.
Apa saja yang akan dipelajari di dalam kelas:
Visual story telling through photograph (Zulfikar Iqbal)
Berbekal ketertarikan pada dunia seni, Zulfikar biasa di kenal melakukan dan menuangkan hal hal yang ia sukai dalam sebuah karya baik itu tulisan, gambar, film, dan lain lain. Mengenyam pendidikan formal di tahun 2010 di Politeknik Negeri Media kreatif Jakarta dalam jurusan Fotografi.
Di tahun 2012 ia juga mengikuti sekolah fotografi gratis “KELAS PAGI” yang di imami oleh Anton Ismael. Dan sejak 2022 sampai sekarang kembali ke komunitas tersebut untuk mengajar. Pernah juga beberapa kali mengikuti pameran, festival dan workshop diantaranya; Piala Presiden 2013, ARTE Indonesian Arts Festival 2014, SINEKTIKA Megalaupolitan 2015, Yangon Photo Festival 2019, Jakarta International Photo Festival 2019 dan lain sebagainya. Adapun beberapa workshop yang pernah di ikutinya adalah “Photobook Making” bersama Markus schaden the photobook museum dan “New Visual Language” bersama Christhophe Loviny.
Apa saja yang akan dipelajari di kelas:
- Intro & sejarah foto
- Serba serbi analog fotografi
- Melihat dari yang terdekat (Hunting bersama)
- Bercerita dengan foto (Start project)
- Medium dalam fotografi
Menulis Cerita Pendek Dari Benda Keseharian (Berto tukan)
Berto Tukan adalah anggota Gudskul Ekosistem yang juga bekerja sebagai penulis dan peneliti lepas. Bukunya yang telah terbit adalah Seikat Kisah Tentang yang Bohong (kumpulan cerpen, 2016), Sudah Lama Tidak Bercinta Ketika Bercinta Tidak Lama (kumpulan puisi, 2018), Aku Mengenangmu dengan Pening yang Butuh Panadol (kumpulan puisi, 2021), dan Kita #dirumahsaja dan Khawatir Akan Dunia (kumpulan puisi, 2021). Bukunya, Seikat Kisah Tentang yang Bohong, masuk nominasi lima besar Penghargaan Kusala Sastra Nusantara, katagori Karya Pertama dan Kedua. Selain cerpen dan puisi, ia juga menulis sejumlah esai di pelbagai media massa cetak maupun daring, serta banyak terlibat di dalam penelitian seni rupa. Bersama beberapa kawan pernah menerbitkan media cetak alternatif, seperti Pendar Pena, Problem Filsafat, dan Dada Terbit. Di samping itu, Berto juga pernah dan sedang mengajar paruh waktu di beberapa kampus seperti Kalbis Institut, Universitas 17 Agustus Jakarta, Universitas Krida Wacana, Universitas Multimedia Nusantara, dan Politeknik Multimedia Nusantara.
Apa saja yang akan dipelajari di kelas:
- Perkenalan kelas dan tentang motivasi menulis
- Setiap benda punya cerita
- Mencoba menangkap suara yang lain
- Memilih benda & asumsi kisahnya
Visual Merchandising Rizki Saptoro Elfiari ( Jaue)
Selain sebagai seniman stencil art, Jaue juga merupakan seorang Visual merchandiser professional yang merintis karir nya dari bawah, hingga dapat bekerja sebagai Visual Merchandiser di Luar Negeri dan juga di Multi National Company. Jaue merupakan lulusan Seni Grafis IKJ, yang juga pernah bekerja sebagai art director pada production house lokal untuk sinetron dan tv commercial. Dari perjalanan dan pengalamannya sebagai seorang lulusan seni rupa, Jaue akan memaparkan dan mengajarkan mengenai visual merchandising tidak hanya dalam perspektif estetika, namun juga secara teori komunikasi dan psikologi, membahas tentang perbedaan dengan art instalasi, dan yang terpenting adalah kaitan dengan sebuah brand positioning, brand DNA, dan kontribusi terhadap business.
Apa saja yang akan dipelajari di kelas:
- Pengenalan visual merchandising
- Prinsip dasar desain dalam visual merchandising
- Tipe – tipe display dan presentasi produk
- Storytelling dalam visual merchandising
- Material, property dan display tools
Bisnis Musik Elektronik - Reza Putra Ananda (Ecilo)
Menjelajahi dunia musik elektronik sejak tahun 2008, Reza Putra Ananda telah terlahir kembali sebagai Ecilo melalui kecintaannya pada dentuman industrial dari musik Techno. Pengalamannya di industri ini berasal dari bertahun-tahun menyempurnakan suara dan tekniknya, dengan pengaruh yang beragam mulai dari Musik Afrika-Amerika yang ekspresif (Jazz, Soul, Blues) hingga resonansi atmosferik dari soundtrack film fiksi ilmiah.
Apa saja yang akan dipelajari di kelas:
- Pengetahuan dasar dunia musik elektronik
- Produksi musik elektronik
- Branding dan identitas artistik
- Distribusi karya
- Performance; Stage act dan kurasi
Merancang alat musik elektronik (Glakglikgluk)
Glakglikgluk adalah seorang pembuat alat musik elektronik yang aneh.
Apa saja yang akan dipelajari di kelas:
- Membuat alat musik elektronik dasar
- Bahan dan proses pembuatan synthesizer dasar
- Pengenalan tabel dasar synthesizer
- Menciptakan karya musik dari synthesizer buatan sendiri
Merancang Pasar: Dari kisi - kisi sampai menciptakan pasar sendiri - Iboy Imanzah
Editor of Maker Indonesia , Ruang Publik, digiroin, and Meaningfully Well
Apa saja yang akan dipelajari di kelas:
Dari berdagang, e-commerce, kios kelontong, hingga penerimaan siswa sekolah—semuanya adalah bentuk pasar. Pasar bukan sekadar tempat jual beli, tapi ruang sosial tempat nilai, akses, dan peluang dipertukarkan. Karena itu, pasar perlu dirancang, bukan “naik kelas” mengikuti logika pasar global, melainkan membangun jalur perdagangan kolektif: menata operasional berbasis limpahan stok, dan mencetak nilai tambah lewat skema ekonomi pasar terkoordinasi seperti Coordinated Market Economy di Jepang dan Jerman. Kelas Merancang Pasar membekali pelaku usaha dengan cara berpikir konter-siklus untuk melindungi usaha dari krisis dan menjaga daya beli masyarakat.
Bermain Arduino: Merancang Karya Seni yang Bisa Gerak Sendiri - Moch Hasrul
Moch Hasrul adalah seorang seniman media dan dosen yang berbasis di Jakarta, Indonesia. Saat ini ia menjabat sebagai direktur Serrum, sebuah organisasi yang berfokus pada pendidikan seni, dan juga mengajar di program studi Desain Komunikasi Visual di Universitas Kalbis. Hasrul memiliki latar belakang pendidikan seni rupa dari Universitas Negeri Jakarta (S.Pd) dan gelar magister seni rupa dari Institut Teknologi Bandung (M.Sn). Ia juga merupakan salah satu pendiri GudRnD, sebuah kelompok eksperimental yang berfokus pada metode rekayasa dan coba-coba dalam pengembangan pengetahuan alternatif, khususnya di bidang daur ulang plastik, elektronik, dan mekanik. Aktif sebagai bagian dari Gudskul Ekosistem, Hasrul juga berkontribusi dalam merumuskan pendekatan pendidikan kontekstual yang berpusat pada siswa yang dikenal sebagai Presisi. Dalam praktik artistiknya, ia mengeksplorasi perangkat komputasi, mekanik, elektronik, dan daur ulang plastik, menggabungkan teknologi dan isu-isu sosial untuk merefleksikan fenomena sosial-politik kontemporer.
Apa saja yang akan dipelajari di kelas:
- Mengapa Karya Seni Bisa Bergerak Sendiri?
- Mengulik Sebagai Gagasan – Eksplorasi
- Mengenalkan dan melogikakan Struktur Dasar Arduino dengan sederhana
- Pertemuan Keempat: Bereksperimentasi dengan Tetikus dan Papan Kunci
- Mengulik Interaksi – Sensor Jarak sebagai Input, Servo sebagai Output
- Mengulik Interaksi – Sensor suara sebagai Input, Speaker sebagai Output
- Eksplorasi dengan mengkombinasikan sensor-sensor